Halooo 😀
How’s life, everybody? Good? I hope so 🙂
Jadi hari ini bisa menyimak cerita tentang imunisasi bayi dengan kepala dingin wkwkwk. Soalnya, jujurly, imunisasi bayi ini adalah hal yang wajib bagiku. Tapi kalo melihat angka biaya imunisasi yang fantastis… Rasanya… Hmm….
So, in this story, I’d tell you tentang bagaimana perjalananku dan mas Lutfi menemukan pola imunisasi bayi yang nyaman buat Anan. Nyaman buat bayi, nyaman buat kami, dan tentunya nyaman buat dompet kami wkwkwk.
First thing first~
The Background: Why I Think I Have to Write About This
Mungkin ada yang mikir…
“Hah? Imunisasi mahal? Setauku gratis tuh di Puskesmas!”
B-b-b bentar, bund. Bentar. Bentar. Tak cerito sik~
Anak kami, Baswara Ananta Prawirahutama, ini kalo sambil guyonan, bisa dibilang anak mahal. WKWK. Dari dalam kandungan sampai lahiran–meski beberapa kali juga periksa sama bidan di Puskesmas, akan tetapi–selalu dan senantiasa diperiksa dokter spesialis di RSKIA yang tidak bekerja sama dengan BPJS. So, I have to fully pay all of the fees. Anan pun lahir dengan operasi sesar di RSKIA tersebut, which means, biaya melahirkannya gak sedikit. Aku dan suami pun tidak seberuntung orang-orang kerja kantoran di luar sana, yang lahirannya (dan bahkan mungkin imunisasi anaknya pun juga) dicover asuransi kantor 🙂
Lahiran di RSKIA, otomatis imunisasinya ngikut imunisasi ala RSKIA, ala DSA, yang mana Imunisasi Lengkap sesuai anjuran IDAI. Beda dengan anak-anak yang lahir di klinik/bidan/Puskesmas yang dari awal ngikut Imunisasi Dasar yang difasilitasi pemerintah. Apalagi, buku KIA (buku pink-ku) masih keluaran LAMA (belum versi 2020) di mana Imunisasi Dasar yang difasilitasi pemerintah hanya BCG; DPT-HiB-HB; Polio; MR; MMR. Sementara di buku KIA baru, kabarnya, selain yang ku sebutkan tadi pemerintah akan mulai memfasilitasi imunisasi PCV, Rotavirus, dan Japanese Ensephalitis (JE) juga–meski ternyata baru beberapa daerah yang menjadi pilot project juga yang sudah mulai bisa imunisasi PCV gratis di Posyandu/Puskesmas.
Nah…
Imunisasi Lengkap sesuai anjuran IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) inilah, ayah dan bunda, yang membuat saya harus bercerita sendiri tentang imunisasi di satu tulisan sendiri… Soalnya, kalo mau hitung-hitungan, imunisasiin bayi sesuai IDAI di dokter nih bisa bayarin satu motor baru cash loh wkwk. Cuma… Kalo buat anak kan pengennya tetap ngasih full kan ya? Karena imunisasi adalah HAK ANAK. Jadi melalui tulisan ini, sayatu eh akutu mau cerita lika liku perjalanan imunisasi Anan yang insyaAllah bisa dia dapatkan lengkap tapi agak enteng dari segi dompet ortu hehe.
Selamat menyimak 😀
Baca lebih lanjut →