#15 Selamat Hari Tari Sedunia

“Kamu nggak ke Solo?” tanyaku pagi ini pada gadis yang kuikuti.

“Eh, Luvia. Kamu nggak liat aku lagi siaran? Aku banyak tugas? Aku nggak punya duit?” gadis itu balik tanya.

Ah, sial! Lagi PMS nih orang! Yakin deh~

Tapi, memang hari ini sebenarnya jadi suatu hari yang menarik bagi orang-orang yang menggeluti dunia tari seperti gadis yang kuikuti ini. Pasalnya di Solo ada perhelatan 24 Jam Menari. Hmm.

Aku bisa melihat bahwa gadis ini sebenarnya sangat-sangat ingin untuk hadir. Cuma ya itu tadi. Siaran pagi. Kelompokan siang. Mengerjakan seabreg tugas di malam hari. Untungnya sore tadi Ia sempat menunaikan ibadah menarinya di sesi latihan. Dan ternyata itu sedikit memperbaiki suasanya hatinya yang kacau balau sejak pagi. Eh, sejak semalam ding!

Karena aku takut menanyai gadis itu lebih banyak, aku akan memilih diam hari ini. Gimana nggak takut? Kencan malam ini aja dibatalkan. Jalanan Yogyakarta yang supermacet di kala long weekend begini saja diumpat habis-habisan. Ya mending saya mlipir kan?

Duhelah. The power of PMS.

Untung aku dan penghuni Jonggring Saloka lainnya gak kenal PMS ya? Hehe.
*btw demi kebahagiaan hatinya gadis yang kuikuti, akan kusebarkan fotonya ah😂 selain itu…
HAPPY WORLD DANCE DAY! 😉

Tinggalkan komentar