0

Ketika Dicintai Terasa Menyakitkan~

Selamat pagi.

Bosankah dirimu atas sapaanku yang selalu sama? Selalu selamat pagi, atau selamat siang, atau selamat sore, atau selamat malam? Monotonkah?

Sayangnya aku sengaja. Aku sengaja memonotonkan sapaan, demi menyeimbangkan hidupku yang begitu fluktuatif.

Bukan. Postingan ini bukan hasil kepedean, atau hasil apapun. Aku pun sejujurnya kebingungan mencari judul yang tepat. Karena mungkin, kata “dicintai” terlalu indah untukku. Namun, kata apa yang bisa kusubstitusikan?

Ini hanya sebuah curhatan, jadi abaikan jika kamu tak ingin tahu. Ini adalah curahan hatiku pagi ini.

Biasanya, rasa sakit akan ditimbulkan ketika kita jatuh cinta. Namanya aja jatuh, ya jelas sakit. Jatuh cinta terasa sakit, ketika cinta yang kita berikan unrequited. Jatuh cinta terasa sakit, ketika cinta yang kita berikan ternyata dibalas dengan air tuba. Dan selaksa sakit akibat jatuh cinta, yang semestinya kamu tahu rasanya dan kamu tahu alasannya…

Namun, pernahkah hatimu terasa sakit ketika kamu dicintai?

Dicintai. Seharusnya hal itu membuatmu merasa bahagia, nyaman, membuatmu merasa ada dan dibutuhkan. Namun, pernah kah kau merasa bahwa ternyata dicintai juga menyakitkan?

Jika kucontohkan dalam drama korea The Heirs, jika aku menjadi Cha Eun Sang, aku pasti akan merasa sakit hati saat aku begitu dicintai oleh Choi Young Do. Namun, jujur, aku tak seberuntung Cha Eun Sang.

Entah aku benar-benar dicintai, atau hanya diperhatikan, atau hanya diberikan selaksa afeksi, atau hanya dipermainkan…

Entah.

Hanya saja..

Dicintai terasa begitu menyakitkan, ketika hati masih belum mau menerima siapapun.

Dicintai terasa begitu menyakitkan, ketika hati masih trauma untuk jatuh lagi.

Dicintai terasa begitu menyakitkan, ketika hati masih belum menentukan pilihannya.

Maaf ya… Kamu.

#end. Maaf random. Iya. Maaf.